Hai, hai food lovers
alias para pecinta kuliner. Selamat datang di blog manisedapgurih.blogspot.com,
kalau disingkat jadi MSG ya. Iya, karena blog ini akan membahas tentang makanan
yang manis-manis dan gurih-gurih yang bisa bikin food lovers ketagihan.
Setelah sebelumnya di blog yang kumiliki nichenya campur aduk, di blog manisedapgurih ini khusus mereview, membagikan resep, bahkan merecook masakan dan makanan. Semua tentang dunia perkulineran akan dibahas di sini. So, jangan salahkan aku kalau nanti para pembaca blog ini ngiler setelah membaca tulisannya ya. Hihihi. Tidaklah ya pastinya, kalau kepengen ya tinggal order via aplikasi dan mas-mas ojol akan dengan senang hati membawakannya kepada kita.
Setelah sebelumnya di blog yang kumiliki nichenya campur aduk, di blog manisedapgurih ini khusus mereview, membagikan resep, bahkan merecook masakan dan makanan. Semua tentang dunia perkulineran akan dibahas di sini. So, jangan salahkan aku kalau nanti para pembaca blog ini ngiler setelah membaca tulisannya ya. Hihihi. Tidaklah ya pastinya, kalau kepengen ya tinggal order via aplikasi dan mas-mas ojol akan dengan senang hati membawakannya kepada kita.
Oke, sebagai tulisan
perdana di blog manisedapgurih, aku akan mengulas kue manis legit berwarna
coklat, yang konon katanya dibilang sebagai kue gagal karena kebantatannya. Iya,
apalagi kalau bukan kue brownies. Kue brownies yang aku ketahui kepopulerannya
adalah brownies kukus ala Amanda dan Libby yang mengusung American style brownies.
Eits, tapi yang kuulas
sekarang bukan salah satu dari dua brownies tersebut. Namun yang akan kuulas
adalah fudgy bronies dari, jeng jeng
jeng, ‘Oditi Kitchen’. Mengapa? Tidak mengapa sih, hanya saja secara kebetulan
pemilik Oditi Kitchen adalah istri temanku. Hihihi.
Pertama kali melihat
tampilan brownies ala Oditi Kitchen adalah di instagram. Bagaimana tidak ingin mencicipinya, foto-fotonya tuh
semacam memanggil-manggil untuk segera dicicipi. Tapi apa daya, mikir ongkirnya
kok mahal ya (wakwakwak, mamak-mamak perhitungan). Lalu kemudian, ada temanku
yang bekerja di Surabaya mau berbaik hati membawakan si brownies kepadaku (terimakasih
tante Inge atas kebaikan hatimu).
Oke, mari memulai
ulasan si fudgy brownies ala ‘Oditi
Kitchen’. Pertama-tama adalah tentang tampilannya. Boxnya kokoh karena untuk mewadahi
si brownies yang beratnya cukup berat ya food lovers. Bagiku, wadah atau box
bisa menjadi elemen yang penting dalam penjualan produk, selain bisa dipakai sebagai branding, dari wadah saja kita sudah
dapat melihat keniatan penjualnya. Dan tampilan box browniesnya, mevvah, kalau
kata anak jaman now. Boxnya simpel seperti kotak laci, berwarna coklat muda, bertuliskan
Oditi Kitchen, dengan taglinenya “Delicious
Homade Treats”.
Oh iya, aku memesan
fudgy brownies reguler dengan pilihan topping
coklat kitkat. Ada beberapa pilihan
topping yang dapat kita pilih loh, yaitu taburan kacang almond, kacang mede,
coklat chips, keju, oreo, atau kitkat. Bikin bingung kan? Aku juga.
Oke,
moment of truth. Waktunya melihat wujud asli si
brownies. Dan setelah dibuka, tampilannya oke banget, aku semakin ingin segera
menikmatinya dong. Benarlah, di atasnya telah berbaris rapi coklat kitkat
(asli) yang telah dipotong beberapa bagian. Browniesnya berwarna coklat tua yang
terdapat lapisan tipis retak-retak khas fudgy brownies di bagian atasnya. Ukuran
browniesnya juga besar loh, berukuran 30 x 10 cm.
Yang paling tak sabar
mencicipinya tentu saja dua krucilku. Mereka
berebut untuk segera memakannya. Caraku menilai sebuah makanan enak atau tidak itu
mudah yaitu dengan menyodorkan makanan tersebut ke anak-anak. Jika mereka suka,
minta tambah, bisa dipastikan makanan tersebut haucek. Dan benar saja, anak pertamaku meminta tambah, namun karena
sudah malam, kujanjikan untuk memakannya kembali esok hari.
Jadi soal rasa tidak
bisa dipungkiri. Enak ya food lovers. Manisnya pas, tidak manis sekali, dan yang
pasti coklatnya terasa. Ada baiknya jika brownies tetap berada di suhu ruang
atau tidak dimasukkan ke dalam lemari pendingin, karena akan membuat tekstur brownies
menjadi sedikit keras.
Soal harga, ada pepatah
Jawa yang mengatakan, “ono rego ono rupo”
yang artinya “ada harga ada rasa”. Untuk fudgy
brownies berukuran 30 x 10 cm, harga Rp 85.000, 00 per box adalah sepadan dengan rasa dan ukurannya. Ga bakalan rugi deh buat mencicipinya. Malah takut ketagihan, hiks
(ingat-ingat timbangan mak! T_T).
Sedikit masukan saja,
agar tas pembungkus box kuenya sedikit dikokohkan. Ketika tas tenteng yang
terbuat dari kertas berada di tangan pembeli, talinya telah putus sehingga tas pembungkus jadi sobek karena telah melalui goncangan selama
diperjalanan.
Oke, cukup sekian
ulasan yang bisa aku berikan untuk makanan kali ini, yaitu fudgy brownies dari ‘Oditi
Kitchen’. Bagi yang penasaran bisa langsung cek instagramnya di Oditi Kitchrn
. Namun jangan penasaran saja, langsung pesan kue-kuenya. Ada beberapa pilihan
kue yang manis-manis dan gurih-gurih yang dapat di pesan di sana. Selanjutnya,
aku penasaran dengan donat kentang mininya sih. Jika ada kesempatan untuk
mencicipi si donat, pasti akan kuulas di blog ini. Selamat mencoba!
Enaknya.. jadi mau nyoba juga^^
BalasHapussilahkan mba Yoha, awas timbangan gerak ke kanan terus yaa hihihi
HapusBikinin mba 😭😭😭 bikin ngiler aja nih siang siang. Ahhh
BalasHapusyakin mau bronis bikinanku??dijamin dah...gagal hahahah
Hapus